Ketika Mentari Muncul
Pagi Ini
Kutahu Ia Tersenyum dengan
Manis
Aku Tahu Bukan Maksud untuk
Mengejekku
Bukan Pula Menghinaku
Tapi Aku Membencinya
Membenci Senyumannya yang
Menambah Luka Dihatiku
Semua. . . . . . . . .
. . .
Semua Gara-gara Kamu
Membuat Mendung Dalam
Hatiku
Membuat Hujan Turun
Dari Mata Beningku
Membuat Aku Tak Lagi
Mampu Menikmati Pagi yang Indah Ini
Hhhhhhh. . . . . . . .
. . . . . . .
Andai Saja. . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .
Andai Kini Tak Secerah
Mentari Pagi Ini
Mungkin Aku Lebih
Bahagia Merasa
Kar’na Mendung Tak
Hanya Dihatiku
Kar’na Hujan tak Hanya
dari Mataku
Kar’na Alam
Mendukungku, Bukan Kamu
Tapi Nyata yang Pahit
Seperti Ini
Mungkin Memang Lebih
Baik Buatku
Agar Aku Mengerti Makna
Sejati Lebih Jauh Lagi
Dan Aku Bisa Mencari yang
Sejati Itu
Dengan Sesuatu yang
Sejati yang T’lah Aku Miliki
Dan Pernah Kubukti Pada
Kamu
Meski Kamu Tak Pernah
Mau Tau
SurAbAyA, 170403
No comments:
Post a Comment