Farela yang Ceria: 2002

Monday, December 23, 2002

Kutelah sering berucap
Kutak dan takkan pantas untukmu
Bilakah kau akan henti mengejarku
Kutak dan takkan cinta kamu

Aku bangun lagi malam ini, untuk ketiga kali
Basah sudah tubuh, karena peluh
Mimpi... lagi-lagi mimpi
Buruk... benar-benar buruk

Bila emosi telah memuncak
Bila emosi s'makin menggelegak
Dan emosi telah mengalahkan logika

Kupandangi gundukan tanah merah
basah
susah

Ketika malam menjelang
Hadir sebuah bayang
Memenuhi sudut benakku, bahkan yang terdalam

Dengan kesenduan
Kutulis syair kesedihan
Saat tiba perpisahan
Kasih pergi 'kan tinggalkan

(VL)
Aku adalah burung
Burung dengan sayap yang rapuh
Aku mencoba untuk terbang
Dan berkali ku jatuh terhempas

Dengan keindahan
Kutuliskan syair untuk pujaan
Sekedar mendapat pujian
Ungkap akan rasa sayang

Bila nanti aku pergi
Jangan lagi kau sesali
Mungkin bukan salahmu jua
Tapi memang kita berbeda

Ketika ingin kuucapkan salam perpisahan
lidah ini menjadi kelu dan kaku
tak satu katapun mampu terucap dari bibir manisku

Hari ini, 14 Februari
Kucoba merangkai ukara
Memilih dan memilah kata cinta
Ungkapkan sayang di hati